Dua ABG Dijual, Sekali Boking Rp50 Ribu

Tanjunguban,ST:Dua orang Pekerja Seks Komersial (PSK) diamankan di Mapolres Kepuluan Riau, Sebut saja Mawar (13) dan Melati (14) diamankan dari lokalisasi KM 24 Tanjungpinang Blok A nomor 10 pada hari Minggu (15/1) sekitar pukul 09.00 WIB.
  Bukan hanya mengamankan dua PSK itu saja, Jajaran Sat Reskrim Polres Kepri juga mengamankan empat orang yang ditetapkan sebagai tersangka karena mempekerjakan PSK yang masih di bawah umur  di KM 24 Tanjungpinang. Keempat orang tersangka tersebut adalah pasangan suami istri (Pasutri) yang menjadi mucikari di tempat tersebut berinisial Iy dan Ab serta anak mereka berinisial Su dan temannya As  (24). Kapolres Kepri Kompol Roni Arief melalui Kasatreskrim Iptu Bambang YS menjelaskan berdasarkan hasil penyidikan kedua PSK tersebut merasa dibohongi seorang tersangka hingga sampai di lokalisasi tersebut.
  Menurut Kasat Reskrim yang baru satu minggu menduduki jabatanya tersebut menjelaskan, korban yang berasal dari Tanjungkarang-Lampung ini sebenarnya telah menjalani kehidupan di daerah asalnya sebagai PSK atau wanita freelance. Hingga pada hari Kamis (29/12) lalu, kedua korban bertemu dengan tersangka Asmar ketika tengah berada di Ramayana Mall di tempat asalnya.
  Bermodalkan bujukan dan rayuan manis, kedua korban yang masih belia tersebut dijanjikan oleh tersangka akan mempekerjakan mereka sebagai PSK di Batam dengan tarif mencapai Rp500 ribu – Rp700 ribu untuk sekali boking. Tanpa pikir panjang kedua PSK cilik ini langsung menyetujui ajakan tersangka As dan tanpa memberitahu orang tuanya mereka.
  Dari hasil pengembangan polisi dalam melakukan aksinya Asmar tidak sendiri, bersama Su mereka membawa dua PSK ini ke lokalisasi KM 24 Tanjungpinang bukannya ke Batam seperti yang dijanjikan. Sesampainya di lokalisasi tersebut, kedua PSK yang masih tergolong anak-anak ini tanpa kuasa menolak harus melayani nafsu para lelaki hidung belang.
  Mawar yang mempunyai wajah yang cukup manis dari pada Melati sejak satu pekan mangkal di lokalisasi Batu 24 banyak mendapatkan pelanggan cukup banyak. Dan ternyata tarif yang menggiurkan seperti dijanjikan tersangka As jauh dari harapannya.”Mereka hanya mendapatkan upah dari tamu hanya Rp50 ribu – Rp70 ribu per short time,” jelas Iptu Bambang.
  Merasa dibohongi karena tarif tak seperti dijanjikan, kedua PSK ini pun mengadukan ke tamu hingga akhirnya laporannya sampai ke Polisi. Berawal dari laporan masyarakat polisi akhirnya berhasil mengungkap kasus perdagangan anak di bawah umur tersebut. Akibat ulah mereka ke empat orang tersangka perdagangan anak di bawah umur tersebut dijerat dengan pasal 296 KUHP tentang Mucikari. Dan karena korban masih tergolong anak-anak, empat orang tersangka ini juga bakal dijerat undang-undang perlindungan anak.(oni/pmbintan)