Batam,ST:Keperawanan Nia (18) nyaris saja terenggut, Sabtu (21/1) malam. Pria tak dikenal berusaha merampok dan menggaggahinya. Untung saja ia terjatuh ke jurang di Bukit Kemuning, Tanjungpiayu. Sehingga lolos dari aksi dua penjahat yang nyaris memperkosanya. Sang pacar, Am (20) yang mengetahui hal itu, tak bisa menolong. Sebab, ia berada di bawah ancaman.
Sabtu (21/1) sekitar pukul 00.00, Par, banpol di Pos Polisi Mukakuning itu didatangi sekuriti yang bertugas di kawasan Bukit Kemuning. Menurut sekuriti tersebut, telah terjadi tindak kekerasan di kawasan yang sering dijadikan sebagai tempat ajang pacaran tersebut. “Pelakunya dua orang, dan korbannya didorong ke jurang,” ujar Par menirukan laporan sekuriti.
Tanpa menunggu waktu, akhirnya Par mendatangi tempat dimaksud. Ternyata apa yang dilaporkan sekuriti itu benar adanya. “Tapi saya lupa juga nama sekuriti itu,” aku Par, Selasa (24/1).
Ceritanya, waktu itu, sepasang sejoli yang lagi mabuk kasmaran ini tengah asik bermadu kasih di tempat sepi tersebut. Tiba-tiba dua pria berbadan tegap yang tak mereka kenal datang menghampiri. “Mana HP-mu!” ucap pelaku. Namun korban mengaku tidak mempunyai HP.
“Jangan bohong kau!” ujar seorang lainnya sambil mendorong Yani ke arah jurang. Tidak hanya mendorong, tapi lantaran pelakunya kesal karena korban tidak mempunyai barang berharga, akhirnya Yani nyaris diperkosa oleh salah seorang pelaku. Disaat terdesak, Am, kekasih Yani tidak bisa berbuat apa-apa lantaran berada dibawah ancaman pelaku lainnya.
Karena terus didorong dan bernafsu untuk memperkosa, akhirnya gadis manis bertubuh mungil ini terpelesat dan jatuh ke jurang. Karena suasananya gelap dan pelaku mulai kalut, akhirnya dua pelaku tersebut meninggalkan korban. Namun sebelum ditinggal pergi, Am dibuat tak berdaya oleh dua orang tak dikenal itu.
Akhirnya Am, berhasil menemukan tubuh Yani yang nyangkut d sebuah pohon di jurang tersebut. “Untung jatuhnya tak terlalu tinggi,” ujar Am pada Par waktu itu.
Akhirnya, Yani dibawa berobat ke bidan setempat. Sayangnya, dua korban tersebut enggan disuruh melaporkan peristiwa tersebut ke polisi. “Biarlah pak, lagian nggak ada kok yang diambil orang itu,” ujar Am memberi alasan.
Kapospol Tanjungpiayu, Bripka Sumarno mengaku tidak menerima laporan tentang adanya peristiwa tersebut. “Tak ada laporannya ke sini,” ujar Sumarno saat dikonfirmasi, Selasa (24/1) di ruang kerjanya.
Walau demikian, Sumarno tidak menyangkal tentang adanya kejahatan di Bukit Kemuning tersebut. “Memang tempat itu (bukit kemuning) rawan tindakan-tindakan pemerasan seperti itu,” ungkap Sumarno. Sumarno menerangkan bahwa pihaknya sudah sering turun langsung ke lokasi untuk memperingatkan pasangan-pasangan sejoli yang merajut kasih di tempat tersebut. “Sekarang kita larang, besok mereka datang lagi,” ujarnya.
Tidak hanya Sumarno, warga yang tinggal di sekitar Bukit Kemuning juga mengaku tempat tersebut sering terjadi aksi pemerasan yang sasaran utamanya adalah sejoli yang sedang asyik pacaran di tempat-tempat yang agak sepi.(cr11/pmbatam)
Lagi Pacaran, Wanita Mau Diperkosa
Advertisements
makanya pengembang itu jangan sembarangan bikin rumah tetapi fasilitas dilupakan, kasih dong lampunya biar terang
hei, kok jadi menyalahkan pengembang, sih? salahnya bukan tempat pacaran kok dibuat pacaran, lagian sudah ada kasus sebelumnya kenapa masih nekad saja?
kok beritanya sama persis sama posmetro? orang yang ngurus websit ini sama ya?
keamanan hrs lebih di galakan….
masyarakat kasihan klo keamanan kurang aktif